Setelah di total angka wetonku dengan si perempuan kami jatuh di SUJANAN,
Yang artinya hubungan kami penuh dengan cobaan yang datangnya dari orang ketiga. Bisa itu laki-laki atau si perempuannya yang melakukan perselingkuhan.
Ini salah siapa? Weton yang tidak cocok, atau mungkin orangnya?
~Aku hidup ditanah Jawa. Lahir dan besar di Jawa.
Hal mistis, hitungan weton sangat kental di sini. Seperti rejeki, jodoh, dan sakit itu pasti ada kaitannya dengan hal tersebut.
Disini... jika orang tua kita sakit, tidak cukup hanya di bawa ke dokter. Haruslah ada campur tangan "orang pinter". Orang pinter yang kita sebut di sini bisa di bilang itu Kyai, Ustad, atau orang biasa yang memang punya kelebihan dalam hal pengobatan mistis.
Jangankan orang sakit, punya anak bandel ataupun rewel, itu pasti langsung di bawa atau di tanya-tanyakan kepada orang pinter tersebut. Meski kalian bilangnya itu hal wajar yang terjadi pada anak-anak, tapi tidak untuk sebagian masyarakat di sini.
Berbicara soal jodoh dalam hitungan weton di tanah Jawa. Ini sangat penting di tanyakan kepada pasangan kita sebelum nanti di jadikan istri atau suami.
Kenapa harus di tanya sebelum rencana pernikahan? Karna kalau orang tua kita mengatakan wetonnya tidak cocok, kemungkinan rencana pernikahan harus di batalkan. Dengan alasan, "semua demi kebaikanmu, Nak". Itulah alasan kenapa harus di tanyakan terlebih dahulu sebelum menuju kejenjang yang lebih serius. Di sini kami menyebutnya (itungan babakan rabi).
Salah satu contoh itungan babakan rabi bisa di lihat pada gambar di bawah:
Dari keterangan di atas, sudah lengkap bagaimana cara hitung dan mengetahui arti dari babakan rabi antara kita dan pasangan.
~Pada dasarnya jumlah hitungan weton laki-laki haruslah ada di atas jumlah weton perempuan. Kenapa?
Karna jika sebaliknya, kemungkinan setelah berkeluarga tingkat kedewasaan atau ketegasan suami kalah oleh istrinya. Lebih simplenya kita sebut 'suami takut istri'.
Lalu kisah hitungan wetonku ada dimana?
Jumlah wetonku ada di angka empat belas dan si perempuan ada di angka sembilan. Dalam hal ketegasan dan kedewasaan aku menang. Tapi setelah di total angka wetonku dengan si perempuan kami jatuh di SUJANAN,
Yang artinya hubungan kami penuh dengan cobaan yang datangnya dari orang ketiga. Bisa itu laki-laki atau si perempuannya yang melakukan perselingkuhan.
Awalnya, hubungan kami baik-baik saja. Kita berdua sama-sama tau tentang Sujanan itu. Dan kami ingin melawannya, membongkar kepercayaan hal kuno itu dengan saling percaya satu sama lain tanpa ada rasa curiga di antara kami.
Kalaupun perselingkuhan itu terjadi, kesalahan itu mungkin ada pada diriku. Itu yang selalu aku takutkan.
Tapi kenyataanya...
dialah yang nyleweng. Masih ada kontak antara dia sama mantan pacarnya. Meski dia bilang sudah tidak suka lagi, bahkan orang tuanya juga tidak setuju dengan mantannya itu. Tapi si laki-laki itu masih berat untuk melepas perempuan yang sebenarnya sudah sama aku. Aku bilang untuk di pertemukan dengan mantanyanya itu, dia bilang gak usah. Aku tanya rumahnya, dia tidak memberi tahu.
Akhirnya laki-laki itu nekat dengan slogan 'cinta di tolak dukun bertindak'.
Ya... kita kembali lagi pada tanah kelahiran kita, JAWA.
~Lalu...
Dia hilang, pergi begitu saja tanpa pamit dan tanpa alasan jelas padaku.
Setelahnya aku harus apa? Harus pergi ke si laki-laki itu dan bilang, "Eh Asu... kau main dukun t**, bersaing kudu sportif, Su" kemudian aku menghajarnya, kita berantem. Masa gitu?
Mistis seperti santet atau pelet itu susah pembuktiannya. Tidak semudah itu menyelesaikan masalah dan melawan hal alusan tersebut. Kemistisan ya di lawan dengan mistis juga.
Dari situ aku belajar perjuangan yang sebenarnya. Merebut apa yang telah di rampas, melawan apa yang telah di ancam.
Bagaimanapun caranya, aku harus menyadarkan perempuanku itu dan harus memulihkan kembali ingatannya.
Terutama kisah dan hubungan kami berdua.
Dan mengapa aku menyimpulkan bahwa mantannya itu menggunakan jasa dukun? Kenapa tidak berfikir kalau memang perempuan itu yang sebenarnya belum move on?
Alasannya...
Dia hilang, pergi tanpa pamit. Menghindar dariku tanpa ada cek-cok atau berantem dalam hubungan ta'arufan kami. Itu-kan aneh!
Aku tanya kepada orang tuanya, mereka bilang tidak tau. "Setahu bapak sih, anak bapak deketnya cuma sama kamu, Le" (Tole adalah sebutan atau panggilan untuk anak laki-laki di jawa).
Usut punya usut, ternyata dia memang balikan sama mantannya.
Karna keanehan itu, jadi aku pergi ke orang-orang pinter buat tanya atas kecurigaanku tersebut.
Tiga orang yang berbeda telah aku mintai tolong. Dan semua mengatakan alasan yang sama. Iya, 'perempuan-ku telah di pelet'.
>
>>
>>> to be continue